SMKN 7 Semarang atau yang dikenal dengan STM Pembangunan Semarang mengadakan workshop sekolah pencetak wirausaha (SPW) untuk para siswanya. Berlangsung selama 2 hari yang bertempat di ruang serbaguna Hotel Horison Kota Lama Semarang pada tanggal 25 sampai 26 Januari 2022, sekitar 100 siswa dari mulai kelas X, XI, hingga XII sangat antusias dalam mengikuti serangkaian acara workshop. Tim PPTI yang ditunjuk sebagai fasilitator workshop dalam acara tersebut, mendampingi para siswa selama 2 hari.
Materi yang diterima para siswa pada workshop tersebut melingkupi Analisis SWOT, Business Canvas, Design Product dan Kemasan, serta Digital Marketing. Fasilitator dari PPTI yang mendampingi di workshop tersebut yaitu Nova Suparmanto, M.Sc. dan Ficky Fristiar, S.Pd. Dalam acara ini para siswa langsung bisa menganalisa usahanya masing-masing, dan mengaplikasikan semua materi pada produknya, dan langsung bisa dievaluasi langsung oleh para pendamping dari Tim PPTI.
Dalam workshop tersebut para siswa diharuskan untuk membawa produk usahanya masing-masing untuk dievaluasi secara Design product dan kemasannya. Bidang produk dari siswa tersebut mulai dari makanan, media, sampai jasa. Beraneka ragam jenis produk siswa membuat suasana workshop kewirausahaan ini semakin semarak. Ditengah-tengah workshop juga terjadi market day, semua komponen acara mulai siswa, guru dan fasilitator saling membeli produk-produk siswa, hampir semua produk habis terjual.
Dari pihak sekolah mempunyai target 100% yang mengikuti workshop ini usahanya berkembang dan omsetnya menaik. Hal itu dikarenakan lulusan SMK tidak hanya dipersiapkan langsung bekerja di perusahaan dan lanjut kuliah, akan tetapi juga mandiri dalam berwirausaha. Ketika sudah mandiri dalam berwirausaha, harapannya bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri bagi lingkungan sekitar serta dapat mengurangi pengangguran.
Tujuan workshop ini tidak hanya omset usaha semakin menaik, akan tetapi strategi-strategi dalam berwirausaha juga dimengerti, seperti bagaimana manjemen keuangan, strategi marketing, sampai desain produk usahanya. “Tiada hari tanpa prestasi” itulah jargon sekolah yang terdoktrin dalam hati setiap siswanya. Menambah keilmuan berupa workshop kewirausahaan menjadi syarat mutlak bagi siswa dalam rangka mengembangkan usahanya masing-masing. Harus ada perubahan dan peningkatan setiap hari menjadi implementasi “Tiada hari tanpa prestasi”. Selamat berkembang untuk kemajuan usaha untuk seluruh peserta siswa SMKN 7 Semarang… (FF)